Kelenjar tiroid terletak di depan leher. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang berfungsi mengendalikan kecepatan metabolisme (fungsi kimia) tubuh. Kelenjar Tiroid merupakan kelenjar kecil, dengan diameter sekitar 5 cm dan terletak di leher, tepat dibawah jakun. Kedua bagian tiroid dihubungkan oleh isthmus, sehingga bentuknya menyerupai huruf H atau dasi kupu-kupu.
Dalam keadaan normal, kelenjar tiroid tidak terlihat dan hampir tidak teraba, tetapi bila membesar, dokter dapat merabanya dengan mudah dan suatu benjolan bisa tampak dibawah atau di samping jakun. Beberapa kelainan yang menyerang kelenjar tiroid juga menyebabkan pembesaran kelenjar (keadaan ini disebut goiter atau gondok). Gondok bisa timbul jika
Kelenjar tiroid kurang aktif (menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid) atau terlalu aktif (menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid). Pembesaran kelenjar tiroid yang sudah ada sejak anak lahir disebut gondok kongenital. Sindroma Pendred adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai dengan bisu-tuli dan gondok kongenital.
Hormon tiroid mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh melalui 2 cara :
- Merangsang hampir setiap jaringan tubuh untuk menghasilkan protein
- Meningkatkan jumlah oksigen yang digunakan oleh sel.
Jika sel-sel bekerja lebih keras, maka organ tubuh akan bekerja lebih cepat. Untuk menghasilkan hormon tiroid, kelenjar tiroid memerlukan yodium, yaitu suatu eleman yang terdapat di dalam makanan dan air. Kelenjar tiroid menangkap yodium dan mengolahnya menjadi hormon tiroid. Setelah hormon tiroid digunakan, beberapa yodium di dalam hormon kembali ke kelenjar tiroid dan didaur-ulang untuk kembali menghasilkan hormon tiroid.
Tubuh memiliki mekanisme yang runit untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid. Hipotalamus (terletak tepat di atas kelenjar hipofisa di otak) menghasilkan thyrotropin-releasing hormone, yang menyebabkan kelenjar hipofisa mengeluarkan thyroid-stimulating hormone (TSH).
Sesuai dengan namanya, TSH ini merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Jika jumlah hormon tiroid dalam darah mencapai kadar tertentu, maka kelenjar hipofisa menghasilkan TSH dalam jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal ini disebut mekanisme umpan balik.
Hormon tiroid terdapat dalam 2 bentuk :
- Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme tubuh.
- Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam bentuk aktif, yaitu tri-iodo-tironin (T3).
Perubahan ini menghasilkan sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh kelenjar tiroid sendiri. Perubahan dari T4 menjadi T3 di dalam hati dan organ lainnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya kebutuhan tubuh dari waktu ke waktu. Sebagian besar T4 dan T3 terikat erat pada protein tertentu di dalam darah dan hanya aktif jika tidak terikat pada protein ini. Dengan cara ini, tubuh mempertahankan jumlah hormon tiroid yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolisme tetap stabil.
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi karena kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Hipotiroidisme terjadi jika kelenjar tiroid tidak dapat memehuhi kebutuhan tubuh akan hormon tiroid. Gejala pada anak-anak dan remaja berbeda dengan gejala pada dewasa. Pada bayi baru lahir, penyebab dari hipertiroidisme yang paling sering ditemukan adalah penyakit Graves neonatorum. Penyakit ini bisa berakibat fatal dan bisa terjadi pada bayi yang ibunya menderita atau pernah menderita penyakit Graves. Penyakit Graves adalah suatu penyakit autoimun dimana tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang kelenjar tiroid. Pada wanita hamil, antibodi ini bisa sampai ke janin dan merangsang kelenjar tiroid janin. Penyakit Graves pada ibu bisa menyebabkan lahir mati, keguguran atau kelahiran prematur.
Benjolan yang paling sering dijumpai di leher bawah terutama bila letaknya dekat tenggorokan biasanya berasal dari kelenjar gondok. Jadi kemungkinan tumor tersebut adalah tumor kelenjar gondok (tiroid). Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok adalah suatu kelenjar endokrin yang tidak mempunyai saluran keluar, melekat pada tenggorokan, sehingga turut bergerak waktu menelan. Kelenjar gondok ini terdiri dari dua bagian atau dua lobus, yaitu lobus kiri dan lobus kanan di sebelah kiri dan kanan tulang rawan tenggorokan atau trachea. Kedua lobus dihubungkan oleh suatu jaringan yang disebut isthmus.
Fungsi kelenjar gondok adalah untuk memproduksi hormon-hormon yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme antara lain merangsang penggunaan oksigen dan pertukaran energi sehingga meningkatkan pembentukan panas pada tubuh. Selain itu pada anak-anak kelenjar ini juga berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan. Pembesaran kelenjar gondok pada orang dewasa dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, seperti infeksi, kekurangan yodium atau neoplasma.
Pada infeksi biasanya disertai riwayat adanya panas badan terlebih dahulu dan juga disertai rasa nyeri dan kemerahan di daerah benjolan tersebut. Pada infeksi pembesaran tumornya cepat dan jarang yang sampai bulanan. Kekurangan yodium biasanya terjadi di daerah endemis gondok, dimana pembesaran tumornya umumnya diffus atau merata di kiri maupun kanan.
Pada neoplasma yaitu pertumbuhan sel yang berlebihan, paling sering benjolannya adalah tunggal di kiri atau di kanan, namun terkadang bisa di kiri maupun kanan sekaligus. Kanker tiroid atau kelenjar gondok umumnya tergolong kanker dengan pertumbuhan yang lambat dan terkadang bisa tahunan. Angka kesakitan maupun angka kematian kanker ini relatif rendah. Namun sebagian kecil ada yang tumbuh cepat dan sangat ganas dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Penyebab pasti kanker tiroid hingga saat ini belum diketahui secara pasti, namun ada dua hal yang sering disebut sebagai faktor yang berperan untuk timbulnya kanker tiroid khususnya untuk jenis kanker tiroid golongan berdifferensiasi baik, yaitu fakor radiasi dan endemik goiter. Endemik goiter adalah pembesaran kelenjar gondok karena kekurangan zat yodium di dalam tubuh yang terjadi di daerah endemis. Pada jenis kanker tiroid medulare, diduga ada faktor keturunan sebagai faktor penyebab.
Diagnosa
Untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid, bisa dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium. Salah satu pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pengukuran kadar TSH di dalam darah. Hormon ini merangsang kelenjar tiroid, karena itu jika kelenjar tiroid kurang aktif maka kadar hormon ini tinggi; sedangkan jika kelenjar tiroid terlalu aktif , maka kadar hormon ini rendah.
Biasanya pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pengukuran kadar TSH dan kadar T4 yang bebas dalam darah. Tetapi bisa juga dilakukan pengukuran kadar protein globulin pengikat tiroksin, arena kadar protein yang abnormal bisa menimbulkan kesalahpahaman dalam menilai kadar hormon iroid total. Penderita penyakit ginjal, beberapa penyakit keturunan atau pemakaian steroid anabolic memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang rendah. Sebaliknya, wanita hamil, pemakai pil KB atau strogen lainnya, penderita hepatitis stadium awal dan beberapa penyakit lainnya, memiliki kadar globulin pengikat tiroksin yang tinggi.
Beberapa pemeriksaan bisa dilakukan pada kelenjar tiroid. Jika diduga terdapat pertumbuhan di dalam kelenjar tiroid, dilakukan pemeriksaan USG, untuk menentukan apakah pertumbuhan ini berupa cairan atau padat. Skening kelenjar tiroid dengan yodium radioaktif atau teknetium, bisa menunjukkan kelainan fisik pada kelenjar tiroid. Skening tiroid juga bisa membantu menentukan apakah fungsi dari suatu daerah tiroid bersifat normal, terlalu aktif atau kurang aktif.
Jika masih belum yakin apakah kelainannya terletak pada kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa, maka dilakukan pemeriksaan perangsangan fungsional. Pada salah satu dari pemeriksaan ini dilakukan penyuntikan thyrotropin-releasing hormone intravena dan pemeriksaan darah untuk mengukur respon dari kelenjar hipofisa.
SARAN Suplemen Kelenjar Tiroid dengan 4Life Transfer Factor :
TF Tri Factor Formula dosis 3x3
TF Plus Tri Factor Formula dosis 3x1
TF Riovida Tri Factor Formula dosis 3x2 sloki
Di 4Life, kami memberikan produk inovatif yang mendukung kebutuhan akan kesehatan yang berkualitas. Karenanya, produk 4Life merupakan hasil Riset dan Pengembangan dari Tim Sains 4Life Research.
Tim riset dan pengembangan kami selalu terus menerus aktif mengeksplorasi metode baru dan inovatif dalam pengembangan produk. 4Life memiliki Dewan Penasihat Ilmu Kesehatan (HSAB) yang terdiri dari dokter, ahli bio kimia, ahli gizi dan AHLI IMUNITAS yang profesional dan berdedikasi.
Catatan Penting:
Sehubungan dengan kode etik 4Life dan regulasi BPOM, kami berhati-hati untuk tidak menampilkan klaim berlebihan atas produk 4Life melalui Website, SMS, BBM, Brosur dan Social Media.
Padahal Transfer Factor ini sangat bagus untuk kesehatan Anda. Hal ini karena 4Life Transfer Factor terdaftar sebagai suplemen bukan obat. Suplemen Transfer Factor secara umum dapat membantu memelihara kesehatan Anda. Transfer Factor adalah molekul penghantar kecil yang mentransfer respon informasi alamiah dari satu entitas ke entitas lainnya.
Dan 4Life perusahaan pertama yang mempatenkan hak atas ekstraksi Transfer Factor dari protein susu/bubuk whey. Tidak hanya itu, 4Life memegang dua hak paten eksklusif: Proses ekstraksi untuk transfer factor dari kuning telur ayam (Paten #6.468.534) dan teknik manufaktur eksklusif (Paten #6.866.868).
Untuk Informasi lebih lanjut tentang Tata Cara Penggunaan Produk-produk 4Life Research dan Manfaatnya untuk kondisi/keluhan kesehatan Anda saat ini, silahkan hubungi secara langsung di no. HP kami yang ada di web ini untuk mendapatkan informasi yang lengkap, aktual, tajam dan terpercaya. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar